Pakaian toga sebagaimana yang kita tahu, seringkali berwarna gelap dengan kain
yang sedikit mengkilap. Pakaian ini awalnya hanya digunakan oleh kaum bangsawan
di Romawi. Bentuknya mirip jubah yang kebesaran sehingga mengindikasikan bahwa
pemakainya adalah orang besar pula. Orang besar dalam hal ini adalah orang yang
memiliki ilmu besar lantaran ia telah menyelesaikan proses panjang
pendidikannya.
Sebagaimana kita
tahu, bahwa pakaian toga dipakai oleh para mahasiswa ketika ia melakukan
prosesi wisuda. Prosesi ini adalah prosesi dimana mahasiswa tersebut telah
selesai menempuh perjalanan panjang pendidikannya. Belakangan pakaian ini tak
hanya digunakan untuk para mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya namun
juga digunakan untuk menandai lulusnya seseorang dari satu jenjang pendidikan
tertentu. Hampir setiap jenjang pendidikan kini menggunakan istilah wisuda
untuk mengakhiri satu jenjang pendidikan tertentu dan naik ke jenjang
pendidikan selanjutnya.
Bahkan kini,
istilah wisuda juga digunakan untuk menandai seorang anak telah lulus dari
pendidikan anak usia dini. Maka jangan heran jika kita menemukan pakaian toga
yang berbeda dengan pakaian yang dipakai oleh para wisudawan mahasiswa. Pakaian toga untuk anak lebih menarik karena warna-warninya yang beragam dan
menampilkan keceriaan anak.
Sebagaimana kita
tahu, bahwa dunia anak lekat dengan keceriaan dan keragaman. Ini membuat para
pengusaha konveksi membuat gebrakan dengan menggunakan kain yang berwarna-warni
untuk toga anak. Selain nampak indah, penggunaan kain yang berwarna-warni untuk
pakaian toga anak juga menampilkan kesan kanak-kanak yang ceria. Dengan
demikian, meskipun sedang memakai toga anak tetap terlihat sisi kekanakannya
yang ceria. Selain itu, warna-warni toga anak ini juga mengesankan bahwa masa
kanak-kanak selalu beragam dan berwarna-warni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar